Begini Cara Kerbau Rawa Memilih Sahabat
Penulis : Aryo Bhawono
Satwa
Minggu, 08 Desember 2024
Editor : Yosep Suprayogi
BETAHITA.ID - Kerbau rawa memiliki kepribadian sosial dalam bergaul di antara sesama mereka. Seperti halnya manusia, satwa ini ternyata pilih-pilih teman.
Para peneliti di City University of Hong Kong (CityUHK) mempelajari populasi kerbau liar yang berkeliaran bebas di Pulau Lantau Hong Kong. Pola kepribadian tertentu menunjukkan bahwa kedekatan spasial yang dekat menunjukkan persahabatan.
Postdoc di Departemen Penyakit Menular dan Kesehatan Masyarakat CityUHK, Dr. Debottam Bhattacharjee, menyatakan penelitian ini membuktikan persahabatan di antara kerbau air dapat terbentuk di antara individu dengan perilaku yang serupa. Temuan ini menawarkan wawasan berharga tentang evolusi persahabatan.
"Kepribadian dan hubungan sosial akan berpotensi penting untuk memahami bagaimana kerbau menggunakan habitat mereka selama musim yang berbeda (basah dan kering) dalam setahun dengan sumber makanan yang berfluktuasi," kata dia seperti dikutip dari Phys.
Studi CityUHK berjudul "Personality Homophily Drives Female Friendships in a Feral Ungulate" yang diterbitkan di iScience menunjukkan kerbau betina dengan kepribadian serupa cenderung menunjukkan asosiasi spasial yang lebih tinggi. Mereka menghabiskan lebih banyak waktu secara fisik dekat satu sama lain selama aktivitas seperti mencari makan, bergerak bersama, dan beristirahat.
Salah satu penulis jurnal ini, sekaligus seorang ahli perilaku dan kesejahteraan hewan di Departemen Penyakit Menular, Profesor Alan McElligott, menjelaskan studi observasional yang dilakukan oleh tim CityUHK berfokus pada kerbau betina yang menghabiskan lebih banyak waktu bersama. Satwa ini juga cenderung menunjukkan karakteristik kepribadian yang serupa dengan variabel perilaku yang dapat diulang, seperti ketegangan sosial, kewaspadaan, dan dominasi umum.
Kerbau dikenal memiliki dominasi umum. Cara satwa ini duduk dan bergerak disebut kewaspadaan, cara mereka mendekati dan menghindari satu sama lain disebut ketegangan sosial, dan cara mereka bereaksi terhadap anggota kawanan mereka yang lain disebut dominasi umum.
Sifat-sifat ini digunakan untuk memprediksi dengan tepat berapa lama kerbau betina akan menghabiskan waktu bersama. Mereka juga memberikan wawasan tentang bagaimana persahabatan kerbau dibentuk dan dipertahankan.
Meningkatkan keadaan kesehatan hewan
Studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa persahabatan kuat atau asosiasi sosial berkorelasi positif dengan kesehatan, kesejahteraan, dan manfaat kelangsungan hidup. Oleh karena itu, penelitian ini sangat penting.
Selain itu, terdapat bukti peningkatan persahabatan yang mirip dengan manusia dapat muncul pada berbagai spesies. Persahabatan antara hewan dan manusia dapat bertahan lama, stabil, dan melampaui ikatan kekerabatan.
Para peneliti CityUHK menemukan dua alasan utama mengapa menyelidiki hubungan sosial di antara kerbau liar Hong Kong sangat penting. Pertama, banyak penelitian, yang sebagian besar dilakukan di penangkaran, menunjukkan bahwa kerbau sangat sosial dan menunjukkan pola perilaku afiliasi yang kompleks dan hubungan peringkat dominasi.
Penulis lain dari Departemen Ilmu Klinis Kedokteran Hewan CityUHK, Profesor Kate Flay memahami perilaku sosial dan persahabatan hewan yang hidup berkelompok seperti kerbau akan meningkatkan kesejahteraan
“Implikasinya yang lebih luas juga untuk menjaga kesehatan optimal mereka dalam populasi yang lebih besar,” ucapnya.
Menurut para ilmuwan CityUHK, tujuan utama dari studi ini adalah untuk mempelajari lebih lanjut tentang persahabatan dan hubungan sosial yang dekat berdampak pada populasi kerbau liar. Mereka juga ingin melihat bagaimana temuan ini dapat diterapkan pada hewan lain untuk menemukan cara yang lebih berkelanjutan untuk menjaga kesejahteraan dan konservasi hewan, terutama spesies yang terancam punah.